Di
sebuah SMA adalah seorang siswi kelas 3 yang PINTAR DAN EKSPRESIF NAMUN AGAK
SENSITIF bernama ANA. Ia terobsesi memenuhi targetnya yaitu menemukan pacar
yang berprestasi, charming, pengertian, dan setia tentunya. Namun cara Ana
mencuri perhatian cowok-cowok yang ia jadikan sasaran berbeda dari yang lain.
Ia justru bersikap seolah-olah cuek terhadap lawan jenis dan fokus untuk
belajar dan menggapai prestasi-prestasi baru setiap tahunnya. Sikap cueknya itu
menjadi daya tarik tersendiri bagi cowok di sekitarnya.
Di
sekolah, Ana juga mempunyai seorang sahabat cowok yang selalu setia
menemaninya. TOMI namanya. COWOK BERKACAMATA DAN SELALU TAMPIL RAPI ini mempunyai sikap yang DEWASA. Makanya
setiap kali Ana ngedumel terserang emosi akut, Tomilah yang sering menasihati Ana.
Kebiasaan Tomi yang selalu menasihati secara tersirat dengan pikiran yang logis
membuat Ana merasa nyaman setiap kali Tomi bersamanya.
Suatu
hari, Ana melihat seorang cowok yang sering ia temui di perpus bernama DONI. Ana
mengira-ngira bahwa cowok itu pasti mempunyai otak yang encer. Walaupun
tampangnya tidak terlalu mendukung, namun
setidaknya Doni memenuhi kriteria pertama. Merasa sering diperhatikan
Ana, Doni menjadi sering melontarkan senyuman pada Ana. Ana pun merasa dirinya
hampir berhasil. Kesalahan Ana adalah ia hanya melihat cowok itu dari TAMPANGNYA
YANG LUGU dan karena ia sering terlihat di perpus padahal Ana tidak tahu apa
yang sebenarnya dilakukan oleh cowok itu di perpus. Beberapa lama kemudian tak
sengaja terdengar oleh Ana sekelompok
teman sekelas Doni di kantin yang sedang membicarakannya. Di balik wajah
lugunya itu, ternyata Doni sering membuat onar di kelasnya dan alasan Doni
sering berada di perpus karena saat itu banyak pelajaran yang harus ia kejar
karena banyak yang tertinggal akibat kebiasaannya yang suka bolos. Ana sangat
menyayangkannya dan menghindari Doni.
Saat
pengambilan raport semester lima, Ana yang saat itu meraih peringkat dua
menarik tangan Tomi --yang menjadi orang nomor satu di kelas-- ke mading untuk
melihat daftar siswa yang memperoleh peringkat satu di sekolahnya. Perhatian Ana
terhenti pada sebuah foto dari siswa Kelas 3 IPA 1 yang bernama ANDRI. Sudah
charming, pinter pula, gak salah untuk dijadikan sebagai target Ana selanjutnya.
Ketika Ana dan Tomi sedang menuju lab. bahasa, tak sengaja mereka berpapasan
dengan Andri. Andri tersenyum ketika melihat Ana. Ana terkejut bahkan masih
terbayang sampai ketika ia berada di lab. MR. RONI yang melihat Ana belajar
sambil tersenyum-senyum sendiri akhirnya melontarkan pertanyaan kepada Ana “Why
do you smile, Ana? Is there something that funny? What do you think now? ” Ana tetap asyik dalam lamunannya hingga
akhirnya Mr. Roni memanggilnya dengan nada yang lebih keras sehingga teman yang
duduk di paling belakang pun mendengar dan semua perhatian tertuju pada Ana.
Tomi bernyanyi lagu “Jatuh Cinta”nya Titiek Puspa. Serempak semua tertawa.
Keesokan
harinya, Ana menemukan sebuah boneka kecil yang juga terdapat tulisan di sisi
depannya “Will always be there for you” tanpa ada nama penulis yang jelas. Saat
itu, Ana tidak menyadari bahwa ada seseorang yang mengintip di balik pintu.
Kemudian ketika istirahat, tak ada hujan tak ada petir, Andri datang ke kelas 3
IPS 1 dan mencari Ana. Yang lebih mengejutkan ternyata Andri menghampiri untuk
menyatakan perasaannya kepada Ana. Ana mengira bahwa boneka kecil itu merupakan
pemberian rahasia Andri untuk Ana. Tomi
memperlihatkan wajah senang ketika sahabatnya hampir mendapatkan apa yang
diinginkannya. Dan akhirnya Ana menerima pernyataan Andri.
Semenjak
Ana bersama Andri, ia cenderung menjauhi Tomi dan lebih sering bersama Andri.
Ana terlihat lebih ceria dari biasanya. Namun seiring waktu berjalan keceriaan
Ana kian memudar. Tampaknya Ana tertekan dengan sifat Andri yang over
protective terhadapnya dan tidak suka jika Ana terlalu dekat dengan Tomi. Ana
merasa ada sesuatu yang menjauh darinya, ya Ana mulai merasa kehilangan Tomi.
Hingga saat ia tertidur pulas di kamarnya, ia bermimpi bahwa persahabatan
mereka terputus begitu saja. Ke esokan harinya, Ana memutuskan untuk memutuskan
Andri dan mencari Tomi tapi tidak menemukannya. Ana sudah pasrah dan mengira
mimpi buruknya itu benar-benar terjadi,
padahal saat itu Tomi sedang izin karena ada acara keluarga di Puncak.
Esoknya
Tomi melihat Ana melamun sendirian di
taman sekolah. Seketika kedatangan Tomi memecahkan lamunan Ana. Tomi membawa
dua kotak susu kemasan rasa cokelat, yang satu untuk Ana dan satunya untuk
dirinya. Ana merasa bahagia karena ternyata Tomi tak meninggalkannya. Ana
menjelaskan tentang mimpi dan ketakutannya kepada Tomi. Kemudian Tomi mencoba
menghibur Ana dengan sesekali meledekinya.
Hingga
saat hari kelulusan tiba, Ana belum juga mendapatkan pacar yang diinginkannya.
Namun pada saat itu juga Ana memandang Tomi yang berada di sampingnya.
Tiba-tiba terbesit di pikiran Ana mengapa bukan Tomi saja yang ia jadikan
pacar. Jelas-jelas Tomi lah yang selalu setia menemani Ana dan selalu ada
ketika Ana senang maupun sedih. Tanpa ragu Ana mengatakannya kepada Tomi,
sahabatnya itu. Tomi tertawa kecil dan berkata “Oke, tunggu ortu gue dateng ke
rumah lo”, kemudian ia berlari meninggalkan Ana. Ana bingung dan berpikir
sejenak, kemudian ia segera menyusul Tomi. (sambil berkejaran)”lo masih nyimpen
boneka kecil itu kan?”| hah? jadi lo yang naruh itu di meja gue? iiihh
--TAMAT--
Ehhhhmmm, cucok dehh :*.... Kykny hampir mirip sm sesuatu dehh,,, eehhhmmm -_-,,,,,,
BalasHapusBagian Ana mau putus sm Andri di perpanjang sif, kalau perlu tambahin org masa lalunya sebagai org keempat, biar penonton tambah penasaran lg sipp :)).. eheheheh :D
mirip apa hayooooo. psssst diem-diem aja yah :D
BalasHapusoke, vicki thanks atas sarannya :)