Kamis, 05 Juli 2012

Photography


Sejarah photography. Photography ditemukan sejak abad ke-5 oleh Moti. Ia mendapat refleksi gambar di luar ruangan melalui lubang kecil. Tragedi ini kemudian menarik para ilmuwan yang disebut dengan tragedi pinhole atau lubang jarum.

Kata photography berasal dari kata photos yang berarti cahaya dan graphos yang berarti seni/gambar. Jadi, photography dapat diartikan menggambar/melukis dengan cahaya. Dalam seni rupa, photography adalah proses melukis dengan media cahaya. Yang terpenting dalam photography adalah cahaya.

Expossure adalah pencahayaan dalam photography dan videography. Terbagi menjadi :
1.       Over expossure (kelebihan cahaya)
2.       Pass expossure (pencahayaan yang tepat)
3.       Under expossure (kekurangan cahaya)

Tiga aspek/pengaturan dalam kamera yang mempengaruhi expossure dan hasil gambar :
1.       ISO/ASA
2.       Diafragma
3.       Shutter speed/kecepatan rana

Teknik dasar photography :
1.       Bluring (menghasilkan efek blur)
2.       Freezing (membuat gambar diam)
Misal : gambar tetesan air hujan yang jatuh ke air
3.       Paning (terlihat cahaya garis)
4.       Zooming (lebih fokus ke objek)
5.       Permainan Depth of Field (ruang tajam)
Yang memengaruhi Depth of Field :
·         Aperture
·         Camera to subject distance
·         Focal lenght
6.       Komposisi
Komposisi adalah aransemen dari unsur-unsur gambar untuk membentuk satu kesatuan gambar yang harmonis dan serasi. Pembuatan komposisi dipengaruhi oleh unsur imajinatif dan dramatif.
7.       Framing (menggunakan view finder)

Macam-macam photography :
1.       Sport
2.       Food and beverage
3.       Arsitektural
4.       Wild and nature
5.       Human or people
6.       Jurnalistik
7.       Fashion beauty glamour
8.       Medical
9.       Produk
10.   Hi tech

Elemen dasar photography :
1.       Diafragma
2.       Cahaya
3.       Kepekaan bidang rekam gambar
4.       Lensa
5.       Shutter speed

Jenis-jenis lensa :
1.       Lensa normal
2.       Lensa wide
3.       Lensa tele
4.       Lensa macro
5.       Lensa fish eye

Shutter speed (kecepatan rana) berfungsi mengatur cahaya masuk ke dalam kamera lewat hitungan kecepatan. Rana dibagi menjadi :
1.       Central shutter (rana pusat, biasanya dipasang di belakang kamera)
2.       Focal plane shutter (rana celah) berfungsi meloloskan cahaya melalui celah yang berbeda di antara dua ujung rana.

Semakin tinggi kecepatan rana, semakin sedikit cahaya yang masuk. Semakin besar detik semakin lama semakin kecil lubang difragma.

TEKNIK PENCAHAYAAN PADA PHOTOGRAPHY
   Semua objek yang terkena cahaya akan memantulkan atau menyerap sinar dengan presentase tertentu sesuai sifat benda. Benda yang lebih gelap akan menyerap lebih banyak cahaya, sedangkan benda yang lebih terang cenderung memantulkan lebih banyak cahaya. Daya pantul benda terhadap sinar yang datang bergantung pada permukaan. Bila permukaan benda kasar, cahaya dipantulkan ke segala arah. Jika permukaan benda halus, maka sinar dipantulkan sejajar. Dengan kata lain, pantulan benda dapat bersifat diffuse reflection dan specular reflection. Lembut atau kerasnya cahaya bergantung pada sebuah benda.

Cahaya langsung dan tak langsung
A.      Cahaya langsung (direct lighting), bisa berupa sinar dengan intensitas besar maupun kecil, main light ataupun fill light.
Three point lighting :
·         Key light
·         Fill light
·         Back light
B.      Cahaya tak langsung berupa cahaya pantulan dan cahaya terhalang. Cahaya ini memberikan pengaruh pada objek yang terhalangi, yakni menjadi lembut.
Misal : cahaya accessoris umbrella bersifat memantulkan atau teknik bouncing.

Cahaya buatan (artificial lighting) dalam photography
   Menghasilkan cahaya buatan tidak harus selalu menggunakan lampu studio. Strobist sebagai suatu teknik memainkan cahaya dengan menggunakan cahaya buatan dari lampu kilat (flash).
Alat batu yang menyerupai aksesoris lampu studio diantaranya :
·         Modelling lamp
Lampu yang berfungsi menghasilkan cahaya yang membantu kita menentukan dan melihat arah jatuhnya bayangan objek.
·         Standar Reflector
Berfungsi mengarahkan sinar ke objek. Cahaya yang dihasilkan sangat kuat dengan sudut pancaran yang terbatas.

  APERTURE
Untuk menambah atau mengurangi cahaya yang melewati lensa, kita dapat mengatur ukuran bukaan lensa atau aperture. Sistem kerja bukaan lensa tersebut mirip sekali dengan bukaan retina pada mata manusia yang disebut iris. Pada pusat iris terdapat bukaan melingkar yang disebut pupil. Diameter pupil akan berkontraksi pada lingkungan yang cerah dan akan melebar pada lingkungan yang gelap. Diameter pupil akan mengatur sejumlah cahaya yang masuk mencapai retina mata manusia.
Bukaan lensa pada sistem kamera terdiri dari beberapa metal tipis yang saling ditumpuk hingga membentuk bukaan yang dapat diatur ukurannya. Bukaan lubang cahaya tersebut dapat merapat maupun melebar dengan ukuran diameter tertentu. Saat lubang dibuka lebar-lebar, cahaya akan lebih banyak masuk ke dalam kamera. Demikian sebaliknya, jika bukaan lensa itu dikecilkan, maka cahaya yang masuk akan semakin sedikit.
Saat kita melihat objek melalui view finder pada kamera SLR, aperture pada lensa akan terbuka secara penuh sehingga image objek akan mudah terlihat dan diatur fokusnya baik oleh sistem kamera, maupun secara manual oleh penggunanya.
Saat tombol pelepas rana ditekan, lempengan penyusun aperture tersebut akan menutup sesuai nilai bukaan yang kita atur. Pada saat yang sama, kaca pemantul di dalam body kamera secara refleks akan melenting ke atas dan membiarkan sinar masuk ke dalam sensor bersamaan dengan terbukanya shutter. Saat shutter tertutup kembali, posisi kaca pemantul akan kembali menjadi seperti semula dan apertur akan kembali pada posisi terbuka.
Pengaturan bukaan lensa atau aperture tersebut akan dikombinasikan dengan kecepatan rana atau shutter speed agar menghasilkan tingkat penyinaran yang tepat untuk mencapai sensor kamera. Pengaturan bukaan lensa disebut pengaturan bukaan difragma.
Dalam bukaan diafragma terdapat beberapa notasi yang disebut F number. Notasi itu merupakan akspresi sistem dari diameter difragma dengan focal lenght dari lensa tersebut.

FOCAL LEGHT
Karakteristik lensa yang paling penting adalah jarak titik bakar lensa tersebut. Jarak titik bakar digunakan untuk menentukan kekuatan lensa dalam hal pemfokusan objek. Jarak focus lensa dalam milimeter sama dengan jarak fokus (F) lensa tersebut, angka-angka bukaan diafragma sering disebut f number atau focal ratio.

Penanda F/# sering disimbolkan dalam sebuah notasi. Sebagai contoh, f number f/16 memiliki focal lenght yang dapat dituliskan menjadi N=16. F adalah focal lenght, sedangkan D adalah diameter diafragma (pupil). Semakin besar angka diafragma, akan semakin kecil lubang diafragmanya, demikian juga sebaliknya. Diameter diafargma (pupil) proporsional dengan aperture stop sistem tersebut.
Focal lenght merupakan jarak lensa ke film saat focus pada objek. Dengan kata lain, focal lenght juga merupakan jarak objek dari kamera. Lensa tersebut dapat digeser-geser untuk mendapatkan tingkat focus yang paling tajam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar